A. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
1. Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun.
CDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
CDR = M/P x 1.000
Keterangan :
CDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam.
- CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
- CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
- CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi
2. Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.
ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
ASDR = Mi/Pi x 1.000
Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 = Konstanta
B. Tingkat kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR)
dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun.
Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p) x
(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p
adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini
digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat
pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka
perpindahan penduduk (migrasi).
C. Migrasi
Migrasi
merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada
yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun
internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).
1. Jenis-jenis Migrasi.
- Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
- Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/
penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia
tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan
hidupnya, Proses migrasi pun punya cara yaitu:
- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah.
- Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya.
- Hanya sekedar berlibur diwilayah itu.
3. Akibat Migrasi.
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi.
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat. - Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial.
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. - Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan.
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
- Pencemaran Lingkungan
- Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Komposisi penduduk adalah dimana suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan memiliki banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk tersebut akan dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya
dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar
tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul. Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Piramida Penduduk Muda : Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
- Piramida Stationer : Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
- Piramida Penduduk Tua : Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
- Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang
tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan
penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam
kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang,
misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India
- Piramida
Penduduk Stasioner.
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
- Piramida Penduduk Tua
(Constructive).
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.
2. Rasio Ketergantungan.
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
E. Kebudayaan Dan Kepribadian
1.Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia :
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu
kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di
daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah
selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke
Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian
untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam
cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat
senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung
Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di
Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam
dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
2. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam- Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau
Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya
ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju
dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya
kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai.
Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan
karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan,
arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin
dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah
maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
- Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama
Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk
ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya
agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
3. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum
kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten
muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu
yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi
Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang
terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
SUMBER : http://failedbom.blogspot.co.id/2015/10/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar